Selasa, 15 Mei 2012

Bukan Dirimu


Bukan Dirimu

Kutemukan dia di dalam dia. Meski ia tampak berbeda. Ia terlalu banyak meninggalkan dan menanggalkan segala sesuatu di dalam otaknya. Ia bukan wanita yang banyak bicara dan ramah. 

Sekarang, aku yang harus turun tangan mengingatkan ia di mana meletakkan segala sesuatunya : handuk, sikat gigi, sabun mandi, baju ganti dan segala pretelan lainnya. Ia jarang sekali mengingatnya. Padahal lima tahun yang lalu dialah yang menginginkan desain dapur ini. Bahkan meletakkan toples gula dan kopi hanya dia yang tahu. Ia juga sering marah-marah dan menangis, entah, untuk alasan yang tidak pernah aku mengerti dan belakangan ini, ia mengaku kepalanya sering pusing. Tapi aku tak pernah mempermasalahkan bahwa ia seringkali menganggap aku tak ada. 
Hampir dua bulan ini, ia tidak pernah menbuatkanku kopi hangat lagi,   setiap pagi. Kini, ia adalah ratu dan aku pelayan. Bahkan ia menyinggung soal masakanku yang benar-benar jauh dari kata lezat. Tapi, lagi-lagi, aku tak pernah mempermasalahkannya. Seperti pagi ini, saat ia bilang, kopiku rasanya seperti muntahan kucing. Aku hanya tertawa dan mengelus kepalanya.
“Bagaimana? Kau telah mengingatnya?” ujarku dengan kedua ekor mataku.
“Apa?” ujarnya dengan tatapan kosong.
“Aku mencintaimu istriku.”
Tiba-tiba, ruangan ini menjalar beku. Dingin. Dan hening. Sekejap wajahnya berubah; ia tak banyak bicara. Meski kutunggu, ia tak pernah menyambung ucapanku. Lalu dengan gerakan slow motion, ia menghadapkan wajahnya ke arahku, setelah sekian lama menunduk dan malu menatapku. Wajahnya tak banyak berubah. Meski sikapnya semakin lama semakin tenggelam. Tak apa. Hanya saja, lima belas jahitan di atas kepalanya yang pelontos terlihat jelas.
Dan sekali lagi, aku membelainya.
“Tak apa Sayang. Kita akan mengingatnya perlahan-lahan. Oke!”
Aku tahu, kemungkinan itu sangat kecil. Peluang besarnya, ingatanmu akan berlekas menjadi kertas yang kosong. Atau kau akan terlanjur menjadi orang yang berbeda; yang di dalam dirimu bukan dirimu.
Tapi, aku tak pernah berubah, menjadi orang yang sama─dalam hidupmu!










0 komentar:

Posting Komentar

temukan peluang emas