Rabu, 22 Agustus 2012

Namaku Vie




Prolog

            Kisah Laila dan Majnun itu terlalu tragis. Bahkan untuk aku yang belum pernah mengenal cinta siapa pun dan dalam bentuk apa pun selama kurun waktu dua puluh tiga tahun ini, tak perlu waktu lama membatalkan hasrat yang kian meninggi dan kemungkinannya bahwa pembatalan dalam pencarian pangeran berkuda putih menjadi peluang yang amat besar. Aku tidak membayangkan dan tidak akan pernah membayangkan bagaimana seorang seperti aku yang tidak pernah mempelajari cinta lewat praktek bakal terjun bebas dengan permulaan kisah yang tragis. Tidak, bahkan yang menempel satu detik saja di pikiranku tak akan banyak menemui pilihan, selain lenyap.

            Saat aku menginjak pubertas, aku telah melakukan kesalahan besar yang telah berakibat fatal pada kelangsungan diriku sampai saat ini,  kau tidak akan membayangkan saat virus-virus merah jambu itu tumbuh sedangkan di saat bersamaan kau sedang asyik dijejali kisah-kisah cinta yang bisa kukatakan─kasih tak sampai. Bahkan untuk meyakinkanmu, aku hapal kisah Laila dan Majnun di luar kepala, cinta yang dipisahkan oleh ketidaksetujuan orangtua dan dengan kegilaan cinta, kamu tidak bersungguh-sungguh menghapus wanita pertama di hatimu, bahkan dengan alasan kekonyolan sekalipun tidak akan peduli kamu mati demi cinta. Belum lagi, skenario yang dibuat William shakespeare yang menjadikan tanpa mempertimbangkan apa pun rela menegak racun dan pistol dalam selisih waktu yang hampir bersamaan. Dan bisa kupastikan, itu akan mematikan hasrat-hasratmu sebelum melangkah. Tentu saja, fakta yang terlanjur bahwa sampai di bangku perkuliahan kisah itu masih mendominasi dalam keenggananku.
            Memang tak sepenuhnya benar bahwa alasan itu menjadi satu-satunya aku kurang laku di mata pria. Tapi alasan itu satu-satunya yang dapat kukatakan bila orang bertanya padaku. Pada kenyataannya, usiaku berkembang yang otomatis harus kuakui, aku tidak bisa menghentikan pertumbuhan otakku bekerja dengan baik. Maksudku, aku bisa saja tak selamanya terperangkap pada skenario cinta tragis itu kalau aku mau. Dalam kata lain, aku lah tokoh utama penentu mula dan akhir cintaku. Dan tentu saja, kau boleh tidak mempertimbangkan kisah tragis di dalamnya. Selama hukum yang berlaku adalah suka-suka.
            Aku juga akan terkesan lebai bila tidak menyangkut-pautkan kalian dalam situasi ini. Aku tahu, aku bukanlah satu-satunya orang yang menjadi penikmat cerita cinta tragis itu, juga bukan orang yang terakhir menjadikan kisah itu sebagai alasan sampai detik ini aku belum menemukan pangeran berkuda putih. Tapi yang ingin kutekankan mengenai perbedaan kita dalam cara pandang yaitu peresapan. Pe-re-sa-pan. Yang menjadikan aku seakan-akan ikut merasakan konflik batin itu. Dan aku tidak yakin, kau melakukannya seperti aku meski terlihat kau menangis saat menontonnya. Aku percaya, kalau tangisan itu tak selalu airmata. Setidaknya aku tahu konsep itu benar setelah kulihat dengan mata telanjang kau rela berkali-kali patah hati tanpa merasakan patah hati.
            Hampir sepanjang hidupku, aku mendengar kunci obat patah hati yang paling mujarab, entah di mana pun berada. Dalam jarak terdekat aku menemukan istilah itu dari mulut temanku bahwa kau harus jatuh cinta lagi untuk menghilangkan luka. Aku berani bersumpah─aku dan kau sangat berbeda, kita memiliki konsep hidup yang sangat bertolak belakang. Satu hal yang tak bisa kupungkiri adalah aku sulit jatuh cinta.
            Kota ini, tepatnya di sepanjang Sungai Musi, kau tidak bisa melewatkan perhatianmu begitu saja tanpa melihat pertunjukkan orang-orang yang setiap detik pertama diluncurkan, mengikrarkan kisah cinta mereka di sini. Dan aku salah satunya sedang memandang Sungai Musi di atas Ampera di jam-jam seperti ini hanyalah sebuah kamuflase belaka, bagiku. Maksudku, kamu tidak benar-benar berniat rela memanggang tubuhmu di terik mentari demi aliran air─yang sudah tahu pasti warna dan bentuknya─tanpa membuka mata sekalipun, kalau bukan kau memiliki alasan pribadi. Kalau bukan aku merasakan hal yang sama seperti kebanyakan orang.
            Percayalah, kau akan menemukan cerita cinta menarik dari kehidupanku, bagaimana saat aku jatuh cinta pertama kali dan merasakannya. Dan setelah kau membaca, kupastikan kau akan menemukan hal yang sederhana menjadi luar biasa.










0 komentar:

Posting Komentar

temukan peluang emas