Prolog
Kisah Laila dan Majnun itu terlalu tragis. Bahkan untuk
aku yang belum pernah mengenal cinta siapa pun dan dalam bentuk apa pun selama kurun
waktu dua puluh tiga tahun ini, tak perlu waktu lama membatalkan hasrat yang
kian meninggi dan kemungkinannya bahwa pembatalan dalam pencarian pangeran
berkuda putih menjadi peluang yang amat besar. Aku tidak membayangkan dan tidak
akan pernah membayangkan bagaimana seorang seperti aku yang tidak pernah
mempelajari cinta lewat praktek bakal terjun bebas dengan permulaan kisah yang
tragis. Tidak, bahkan yang menempel satu detik saja di pikiranku tak akan
banyak menemui pilihan, selain lenyap.
Saat aku menginjak pubertas, aku telah melakukan kesalahan besar yang telah berakibat fatal pada kelangsungan diriku sampai saat ini, kau tidak akan membayangkan saat virus-virus merah jambu itu tumbuh sedangkan di saat bersamaan kau sedang asyik dijejali kisah-kisah cinta yang bisa kukatakan─kasih tak sampai. Bahkan untuk meyakinkanmu, aku hapal kisah Laila dan Majnun di luar kepala, cinta yang dipisahkan oleh ketidaksetujuan orangtua dan dengan kegilaan cinta, kamu tidak bersungguh-sungguh menghapus wanita pertama di hatimu, bahkan dengan alasan kekonyolan sekalipun tidak akan peduli kamu mati demi cinta. Belum lagi, skenario yang dibuat William shakespeare yang menjadikan tanpa mempertimbangkan apa pun rela menegak racun dan pistol dalam selisih waktu yang hampir bersamaan. Dan bisa kupastikan, itu akan mematikan hasrat-hasratmu sebelum melangkah. Tentu saja, fakta yang terlanjur bahwa sampai di bangku perkuliahan kisah itu masih mendominasi dalam keenggananku.
Memang tak sepenuhnya benar bahwa alasan itu menjadi
satu-satunya aku kurang laku di mata pria. Tapi alasan itu satu-satunya yang
dapat kukatakan bila orang bertanya padaku. Pada kenyataannya, usiaku
berkembang yang otomatis harus kuakui, aku tidak bisa menghentikan pertumbuhan
otakku bekerja dengan baik. Maksudku, aku bisa saja tak selamanya terperangkap
pada skenario cinta tragis itu kalau aku mau. Dalam kata lain, aku lah tokoh
utama penentu mula dan akhir cintaku. Dan tentu saja, kau boleh tidak
mempertimbangkan kisah tragis di dalamnya. Selama hukum yang berlaku adalah suka-suka.
Aku juga akan terkesan lebai bila tidak
menyangkut-pautkan kalian dalam situasi ini. Aku tahu, aku bukanlah
satu-satunya orang yang menjadi penikmat cerita cinta tragis itu, juga bukan
orang yang terakhir menjadikan kisah itu sebagai alasan sampai detik ini aku
belum menemukan pangeran berkuda putih. Tapi yang ingin kutekankan mengenai
perbedaan kita dalam cara pandang yaitu peresapan. Pe-re-sa-pan. Yang
menjadikan aku seakan-akan ikut merasakan konflik batin itu. Dan aku tidak
yakin, kau melakukannya seperti aku meski terlihat kau menangis saat
menontonnya. Aku percaya, kalau tangisan itu tak selalu airmata. Setidaknya aku
tahu konsep itu benar setelah kulihat dengan mata telanjang kau rela
berkali-kali patah hati tanpa merasakan patah hati.
Hampir sepanjang hidupku, aku mendengar kunci obat patah
hati yang paling mujarab, entah di mana pun berada. Dalam jarak terdekat aku
menemukan istilah itu dari mulut temanku bahwa kau harus jatuh cinta lagi untuk
menghilangkan luka. Aku berani bersumpah─aku dan kau sangat berbeda, kita
memiliki konsep hidup yang sangat bertolak belakang. Satu hal yang tak bisa
kupungkiri adalah aku sulit jatuh cinta.
Kota ini, tepatnya di sepanjang Sungai Musi, kau tidak
bisa melewatkan perhatianmu begitu saja tanpa melihat pertunjukkan orang-orang
yang setiap detik pertama diluncurkan, mengikrarkan kisah cinta mereka di sini.
Dan aku salah satunya sedang memandang Sungai Musi di atas Ampera di jam-jam seperti
ini hanyalah sebuah kamuflase belaka, bagiku. Maksudku, kamu tidak benar-benar
berniat rela memanggang tubuhmu di terik mentari demi aliran air─yang sudah
tahu pasti warna dan bentuknya─tanpa membuka mata sekalipun, kalau bukan kau
memiliki alasan pribadi. Kalau bukan aku merasakan hal yang sama seperti
kebanyakan orang.
Percayalah, kau akan menemukan cerita cinta menarik dari
kehidupanku, bagaimana saat aku jatuh cinta pertama kali dan merasakannya. Dan
setelah kau membaca, kupastikan kau akan menemukan hal yang sederhana menjadi
luar biasa.
0 komentar:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Posting Komentar