Ketika kamu memiliki banyak peluang. Dengan mudahnya, kamu mengabaikan ke-sem-pa-tan. KESEMPATAN.
Kamu takkan pernah tahu seberapa pentingnya kesempatan? Seberapa berharganya kesempatan? Bila diuangkan, kamu tidak tahu seberapa mahalnya?
Bila kamu tahu berapa harganya? Katakan kepada saya. Bila mungkin, saya membelinya. Berapa jarak tempuh yang diperlukan untuk sampai pada kesempatan? 1 jam. 10 jam. Atau 1 tahun.
Lalu kamu bertanya, “ Apa yang kau inginkan dari kesempatan?”
Ku jawab, “Ketika kamu tidak memiliki sepeserpun peluang. Satu-satunya yang kamu harapkan hanyalah kesempatan.”
“Apa yang akan kamu lakukan, bila aku membawakan kesempatan untukmu sedetik saja?”
“Dalam sepersekian detik kesempatan, setidaknya saya pernah merasakan apa itu kehidupan.”
“Mungkinkah kamu selama ini mengalami kematian?”
“Saya terkubur hidup-hidup atas peluang yang tak pernah terbuka untuk saya. Itulah kematian saya.”
“Bisakah kamu menunggu lebih lama untuk sebuah kesempatan?”
“Saya tidak bisa melakukan apa-apa. Saya terkubur hidup-hidup, yang bisa saya lakukan hanyalah menunggu.”
“Sekalipun kesempatan itu tidak ada, masihkah kamu berharap?”
“Di sana. Di dalam ruang petakkan kecil itu, saya terkubur hidup-hidup. Di dalamnya tak ada apa-apa. Semua kosong. Selain tubuh saya, dan sebuah botol harapan yang saya genggam erat-erat di tangan. Meskipun, bertahun-tahun lamanya, botol harapan itu tidak mungkin pecah karena tangan saya.”
0 komentar:
Posting Komentar