Teringat masa kecilku
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati
Kau peluk dan kau manja
Indahnya saat itu
Buatku melambung
Disisimu terngiang
Hangat nafas segar harum tubuhmu
Kau tuturkan segala mimpi-mimpi
Serta harapanmu
Kau ingin ku menjadi
Yang terbaik bagimu
Patuhi perintahmu
Jauhkan godaan
Yang mungkin kulakukan
Dalam waktuku beranjak dewasa
Jangan sampai membuatku
Terbelenggu jatuh dan terinjak
Tuhan tolonglah sampaikan
Sejuta sayangku untuknya
Ku terus berjanji
Tak kan khianati pintanya
Ayah dengarlah betapa sesungguhnya
Ku mencintaimu
Kan ku buktikan ku mampu penuhi maumu
Andaikan detik itu
Kan bergulir kembali
Kurindukan suasana
Basuh jiwaku
Membahagiakan aku
Yang haus akan kasih dan sayangmu
Tuk wujudkan segala sesuatu
Yang pernah terlewati
Ini salah satu lagu favorit saya. Ini lagu yang ingin kupersembahkan untuk ayah tercinta.
Banyak yang dapat kita teladani dari sosok seorang ayah sebagai orang tua laki-laki kita. Yah, kadang kita merasa ayah sangat menyebalkan, kadang juga ayah sosok bijak, ulet dan hebat yang mampu menuntun rumah tangganya dengan baik. Apalagi kita sebagai seorang anak perempuan umumnya banyak larangan yang diatur oleh ayah kita, yang membuat kita jengkel dan marah kepada ayah. Tapi ketahuilah bahwa apa yang dilakukan ayah adalah yang terbaik untuk kita. Banyak larangan dan harapan yang ayah terapkan untuk kita, misalnya gak boleh keluar malam, dilarang pacaran, menilai jelek teman laki-laki kita yang bertandang ke rumah, harus menjadi anak yang juara di sekolah, harus serba bisa, dan pokoknya super wah deh. Dan itu membuat kita kesel dan kadang pertengkaran pun terjadi dan tak terelakkan. Sebenarnya, ayah melakukan itu untuk kita semua agar kita bisa hidup mandiri dan mendapatkan pasangan hidup yang benar-benar bisa menuntun kita kejalan Nya.
Ayah akan menyeleksi dengan ketat siapa saja yang pas untuk menjadi pasangan kita karena ayah takut kita terluka. Bila kita berumah tangga selalu ada percekcokkan dan kita menangis, ayahlah yang paling menyesal menerima calon menantu yang tak baik sehingga melukai kita. Ayah ingin seorang penggantinya kelak adalah sepertinya yang dapat melindungi dan menjaga kita. Dan yang ayah lakukan itu semua karena ayah “terlalu sayang” kepada kita.
Dan bila ayah bersikap tegas kepada kita dan menjadikan kita sebagai seorang yang berdiri sendiri karena ayah tak ingin kita menjadi anak yang manja selalu bergantung kepada ayah dan lantas kita tak dapat menyelesaikan masalah sendiri. Kita pasti suatu saat takkan selamanya bersama kedua orang tua kita dan tak selamanya mereka dapat memberikan apapun yang kita inginkan. Karena kita akan menjadi orang tua juga seperti kedua orang tua kita yang akan membimbing anak-anak kita kelak dan saatnya, kitalah yang seharusnya menjaga dan melindungi mereka dihari-hari tua mereka kelak. Dan sekali lagi, semua yang dilakukan ayah adalah yang terbaik untuk kita.
Jadi, saya ingat pertengkaran yang terjadi dengan ayah. Ayah marah besar kepada saya karena ........ .Namun, saya ikut-ikutan membalas kemarahan ayah. Dan saya tak pernah mau mengalah dan akhirnya saya menangis tersedu sedan.
Apa yang saya lakukan adalah kesalahan besar, seharusnya saya berpikir mengapa ayah marah kalau tidak ada alasan. Tak ada asap bila tak ada api. Seharusnya jika memang kita bersalah maka akuilah bahwa kita memang bersalah dan lebih baik kita diam dan meminta maaf.
Tapi akhir cerita dari pertengkaran saya dan ayah berakhir “happy ending”. Karena saya mengakui kesalahan saya.
Saya jadi ingat yang ayah lakukan kepada saya ketika malam tiba. Ketika saya sudah tertidur, ayah akan membuka pintu kamar saya dan membenarkan selimut tidur dan menyelipkan ciuman dikening saya. Itu bentuk rasa cinta ayah terhadap kita. Subhanallah.
Memang, seorang ayah bukanlah malaikat. Ayah hanyalah manusia biasa. Terkadang juga melakukan kesalahan. Namun kesalahan apapun itu tidak akan pernah mengubah rasa cinta kita kepada sosok laki-laki yang pertama mengenal kita ini. Kekhawatiran ayah meningkat apalagi terhadap kita “anak perempuannya”.
Saya hanya ingin mengingatkan bahwa sudahkah kita berterima kasih kepada ayah kita. Ayah yang selalu memberikan tauladannya kepada kita. jika belum, maka sakaranglah saatnya. Katakan kepadanya , “aku sayang ayah” atau apapun bentuk rasa sayang kita kepada ayah. so, ayo lakukan.......
“aku tak mampu menjadi yang terbaik untukmu tapi aku selalu berusaha ingin menjadi yang terbaik untukmu. Dan dalam doaku, kuselipkan nama terindahmu “ayah” yang tak pernah memudar.
0 komentar:
Posting Komentar